Pendekatan Pluralisme Hukum dalam Studi Hukum Adat: Interaksi Hukum Adat dengan Hukum Nasional dan Internasional

Scientific study on adat law starts from empirical research, which finds that does not stand alone but works together with other legal orders. This paper is written based normative research by collecting secondary data to answer (1) how pluralism explains and community; (2) the application of approach in study. The as an isolated/marginalized order a dynamic interacts national international law. From perspective pluralism, community semi-autonomous social field produces rules interplay between communities/institutions. Categorization are follow: first, weak where state recognizes either regulation or court decision; second, strong describes through field, shopping forum, forum concept; third, multi-sited explain relationship phenomena local, national, level; elaborate role information, communication, technology bridges phenomenon one another.
 Abstrak
 Kajian ilmiah terhadap hukum berangkat dari penelitian lapangan yang menemukan bahwa tidak pernah berdiri sendiri dan selalu berinteraksi dengan tertib lain. Artikel ini ditulis berdasarkan normatif mengumpulkan sekunder berupa laporan-laporan artikel jurnal untuk menjawab bagaimana pendekatan pluralisme menjelaskan masyarakat adat; bagaiamana digunakan dalam studi hari ini. Pendekatan memahami sebagai suatu ketertiban terpisah atau termarginalisasi lain, tetapi secara dinamis terus nasional maupun internasional. Dari perspektif hukum, merupakan wilayah sosial semi otonom melahirkan hubungan saling memengaruhi Penerapan dapat dikelompokkan tiga kategori. Pertama, lemah di mana negara mengakui baik melalui peraturan perundang-undangan putusan pengadilan. Kedua, kuat dideskripsikan konsep semi-otonom, shopping, forum. Terakhir, berbagai fenomena antara (lokal), nasional, internasional serta peran teknologi informasi komunikasi menjembatani tersebut.